Info penerimaan mahasiswa baru IDIA Prenduan tahun akademik 2010-2011 silahkan klik di sini

Serah Terima Jabatan Asatidz-Asatidzah Pengabdian 2011-2012

Senin, 13 Juni 2011

Kirim ini ke Facebook Anda..

www.tips-fb.com


Serah Terima Jabatan Asatidz-Asatidzah Pengabdian 2011-2012
“Ajang pelatihan sekaligus pembekalan tahap akhir”

[Tanggal Pelaksanaan] pagi hari lantai III Gedung Rektorat IDIA Prenduan dipenuhi oleh mahasantri dan mahasantriwati program Intensif IDIA Prenduan yang akan mengikuti rangkaian proses serah terima jabatan asatidz-asatidzah pengabdian periode 2010-2011/2011-2012. Nampak suasana kegembiraan juga keharuan meliputi berjalannya acara tersebut.
Hadir dalam kesempatan ini, Purek III Bidang Keuangan, KH. Fauzi Rosul, Lc mewakili Rektor IDIA Prenduan, KH. Maktum Jauhari, MA yang masih dalam masa pemulihan serta seluruh civitas akademika IDIA Prenduan.
Suasana kegembiraan itu sendiri bukan hanya sebatas disebabkan karena akan lepasnya jabatan yang dipikul oleh asatidz-asatidzah periode pengabdian 2010-2011 atau akan dipikulnya jabatan sebagai asatidz-asatidzah periode pengabdian 2011-2012, akan tetapi juga karena bercampur baurnya kedua perasaan tersebut bagi setiap orang yang menghadiri acara tersebut.
Bagi asatidz-asatidzah yang akan seslesai masa jabatannya setelah prosesi serah terima ini sendiri merasakan bahwa rasanya terlalu cepat masa jabatan yang telah dipikulnya selama setahun pengabdian ini, sekalipun pada dasarnya memang sebelum mereka menjabat sebagai asatidz-asatidzah pengabdian yang merupakan pengabdian tahap akhir, mereka terlebih dahulu telah merasakan pengabdian ketika menjabat sebagai pengurus UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) periode 2007-2008 dan pengurus BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) periode 2008-2009.
Setiap masa pengabdian yang dijalani baik itu ketika UKM, BEM, ataupun ketika menjabat sebagai ustadz-ustadzah pengabdian, yang dirasakan adalah tempaan yang tiada hentinya, terkadang kita mendapat pujian yang berarti ketika sebuah inovasi terbaru berhasil kita realisasikan dan berhasil mengangkat nama IDIA Prenduan ditengah-tengah masyarakat, dan terkadang pula kita mendapat cemoohan ketika waktu dan kesempatan yang diberikan untuk menjabat sebagai pengurus tidak dimaksimalkan secara baik dan efisien.
Disadari atau tidak, inilah sebuah realita fakta nyata dari proses pembentukan jiwa-jiwa kholifah Allah yang sesungguhnya terkadang tidak disadari bahkan terkadang tidak disadari sama sekali oleh masing-masing person, baik itu ketika sedang menjalani rangkaian proses pengabdian tersebut ataupun ketika telah selesai.
Menurut salah satu ustadz pengabdian periode 2010-2011 yang akan lepas masa jabatannya setelah acara serah terima ini, rangkaian proses pengabdian yang lebih tepat disebut sebagai proses pelatihan untuk membentuk jiwa-jiwa pengabdi yang lebih mendedikasikan diri di jalan Allah ini tetap terasa kurang, karena realita yang akan dihadapi ditengah-tengah masyarakat luar nanti tentulah akan lebih berat dibanding realita yang ada di IDIA Prenduan. Sekalipun benar adanya, terkadang ada perasaan-perasaan semacam perasaan jenuh dan bosan meliputi jiwa ketika menjalani proses-proses pengabdian tersebut, hal ini lumrah adanya karena manusia tidak akan pernah terlepas dari perasaan semacam itu, hanya bagaimana kita bisa mengkondisikan dan terus memotifasi diri sendirilah yang dapat menghilangkan perasaan-perasaan seperti itu.[Al-Ghifari Natonis]

Artikel Terkait



0 komentar: