Info penerimaan mahasiswa baru IDIA Prenduan tahun akademik 2010-2011 silahkan klik di sini

INDONESIA DAN PROBLEM SOULVING

Senin, 25 April 2011

Kirim ini ke Facebook Anda..

www.tips-fb.com


*Oleh : Syarifuddin Al-Ghifari Na’tonis

Keberadaan sebuah Negara pasti tidak terlepas dari problema, dan ketika berbicara mengenai problematika yang melanda sebuah Negara maka factor paling pertama yang harus diperhatikan adalah pemimpinnya, baru setelah itu kita mencoba untuk memperhatikan aspek-aspek lainnya.
Sama halnya dengan keberadaan Negara kita tercinta Indonesia, korupsi yang telah menjadi budaya dan mengakar kuat dihati sebagian besar para pemegang kekuasaan di Indonesia, distribusi jaminan keamanan yang tidak merata antara daerah yang ada di Indonesia, konflik antar agama yang setiap saat bisa saja meletus, hingga ancaman referendum setiap wilayah yang disebabkan karena merasa dideskriminasikan.
Contoh-contoh kejadian diatas hanyalah merupakan sebagian kecil dari serentetan fakta internasional yang hingga saat ini belum mendapatkan jalan keluar ampuh bagi persoalan-persoalan tersebut. Indonesia pernah dijuluki sebagai macan Asia pada era kepemimpinan Soeharto dan berhasil mencapai swasembada pangan, yaitu kondisi dimana Indonesia berhasil menutupi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia tanpa harus mengimpornya dari luar negri, bahkan Indonesia menjadi salah satu lumbung beras terbesar yang ada di Asia. Sekalipun kondisi tersebut tetap tidak dapat memperbaiki sosok seorang Soeharto yang telah terlanjur dicap sebagai koruptor.
Indonesia telah melalui sejarah kepemimpinan yang lumayan panjang semenjak diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945 silam. Akan tetapi sejarah kepemimpinan yang diiringi oleh pergantian kepemimpinan dimulai dari eranya Soekarna-Hatta hingga eranya SBY-Boediono sekarang seolah-olah belum mampu menghilangkan ikon buruk yang telah terlanjur melekat dan diperuntukkan khusus untuk Indonesia.
Apa yang salah dengan pemimpin-pemimpin kita ?, untuk menjawab pertanyaan tersebut perlu kiranya kita menengok sejenak kepada deskripsi tentang gaya kepemimpinan itu sendiri dan mencoba untuk mengaitkannya dengan berbagai problematika diatas yang melanda Indonesia.
Banyak studi yang telah dilakukan oleh para ilmuwam untuk lebih memahami tentang gaya kepemimpinan itu sendiri, salah satunya yang terkenal adalah pendapat yang dikemukakan oleh Blanchard, ia mengemukakan 4 gaya dari kepemimpinan, yaitu ;
  1. Directing
Gaya paling tepat yang digunakan ketika kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki pengalaman dan motifasi untuk mengerjakan tugas tersebut, atau ketika kita bekerja dibawah tekanan waktu penyelesaian, kita sebatas menjelaskan hal-hal apa saja yang perlu untuk dikerjakan. Dalam situasi demikian biasanya terjadi over communicating (penjelasan berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan hingga berujung kepada kesan buang-bung waktu). Dalam proses pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan-aturan dan proses yang detail terhadap bawahannya.
  1. Coaching
Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses aturan kepada bawahan tetapi juga menjelaskan mengapa sebuah kerutusan itu diambil, mendukung proses perkembangannya, dan juga menerima berbagai masukan dari bawahannya. Disini kita perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk lebih mengetahui dan mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.
  1. Supporting
Sebuah gaya kepemimpinan yang dimana pemimpin memfasilitasi dan membantu upaya bawahannya dalam menyelesaikan tugas yang diamanahkan. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, akan tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahannya.
  1. Delegating
Sebuah gaya yang dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung jawab kepada bawahannya. Gaya kepemimpinan model delegating akan berjalan baik apabila staf yang didelegasikan sepenuhnya telah paham dengan betul seluk beluk maksud dari pendelegasian itu sendiri, sehingga kita dapat mendelegasikannya atas inisiatifnya sendiri.
Kembali kepada pembahasan mengenai pemimpin-pemimpin kita, hubungannya dengan gaya kepemimpinan mereka masing-masing, para pemimpin kita lebih cenderung kepada jenis kepemimpinan dengan menggunakan gaya delegating, Karena gaya ini lebih cocok diterapkan dalam pola pemerintahan Republik Indonesia yang merupakan Negara kepulauan, hal ini terlihat dari adanya otoritas penuh yang diberikan pemerintah pusat kepada kepemerintahan masing daerah untuk mengelola secara penuh potensi-potensi yang dimilikinya dalam bentuk otonomi daerah, hanya saja otoritas tersebut tetaplah dibawah pengawasan pemerintah pusat, seperti contoh mengenai pertahanan dan keamanan kedaulatan Republik Indonesia, hal ini tetaplah menjadi otoritas penuh pemerintah pusat.
Hal pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi beberapa problema yang terjadi di Indonesia adalah menyadari dengan sepenuhnya bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbentuk oleh lebih dari seribu pulau dan membentang dari Sabang sampai ke Merauke, kenyataan inilah yang menjadi salah satu factor penghambat dalam mendistribusikan keadilan secara merata keseluruh pelosok daerah di Indonesia.
Kemudian setelah itu barulah kita menyusun strategi guna menghasilkan solusi dan langkah alternative lainnya untuk menyiasati pendistribusian segala sesuatu mengenai kebijakan pemerintah pusat untuk seluruh daerah yang masuk kedalam wilayah kedaulatan Republik Indonesia.
Hubungannya dengan beberapa jenis gaya kepemimpinan diatas adalah, ketika gaya delegating dirasakan tidak banyak berperan, maka disaat itulah gaya kepemimpinan supporting, coaching, dan directing berperan, dalam artian memadukan keempat gaya diatas guna memudahkan kinerja seorang pemimpin dalam usahanya untuk merealisasikan Negara yang dipimpinnya menjadi Negara yang aman, damai, makmur, dan sejahtera hidup rakyatnya.
Wallahua’lam bisshowab…….

*Semester IV Fakultas Tarbiyah
Asal Oe-Ekam, Kec. Aban Timur, Kab. TTS, Prov. NTT
Ketua DKPM Periode 2010-2011

Artikel Terkait



1 komentar:

vivapemudaindonesia mengatakan...

Ass.. BRO!!

how's life??

Berbicara tentang gaya pemimpin di sebuah negara pastinya lebih banyak menyesakkan dada dari pada melapangkannya.. yah.. entah mo gimana lg??? kita sebagai masyarakat tentunya harus selalu mendukung kinerjanya. Its.. selama yang mendatangkan manfaat saja. kok jarang di UODATE lg sih??